- Sidang sudah di depan mata. Siapkan amunisi..!!
- My Kittens lagi lincah2nya...dan sudah belajar menggunakan bak pasirnya untuk pipis dan pup :)
- Belakangan ini keSABARan saya diuji, saya harus pandai2 mengolah emosi agar kesannya bukan seperti petasan sumbu pendek. Dan saya liat, saya banyak gagalnya :(
- Sedihnya...karena saya tidak berdaya...tidak bisa membantu orang2 yang saya sayangi nun jauh disana... :(
- Selalu mengingatkan diri sendiri untuk tidak lupa berterimakasih pada Allah SWT atas apa yang telah diberikan kepada saya.
16 Mei 2009
quick update!
09 Mei 2009
postingan di tengah DEADLINE :(
Melarikan diri sejenak dari dunia nyata,
saya ingin sebentar saja melepas penat di kepala.
Terus terang serangan DEADLINE membuat saya tidak bisa istirahat.
ampuh sekali kata2 itu mengintimidasi diri saya,
sehingga pikiran saya sampai sesak dengan kemungkinan2 negatif.
Aduuh...
Saya ngeri membayangkannya.
Yang bisa saya lakukan adalah berusaha menyelesaikannya.
Tidak mengeluh,
Tidak menyerah.
Karena hanya saya yang bisa menyelesaikannya.
Tapi sedih juga sih,
My Hubby udah tidur dengan pulasnya.
Sementara saya??
*tertawa getir
Nah,
Sekarang waktunya kembali ke dunia nyata.
saya ingin sebentar saja melepas penat di kepala.
Terus terang serangan DEADLINE membuat saya tidak bisa istirahat.
ampuh sekali kata2 itu mengintimidasi diri saya,
sehingga pikiran saya sampai sesak dengan kemungkinan2 negatif.
Bagaimana kalau tidak selesai?
Aduuh...
Saya ngeri membayangkannya.
Yang bisa saya lakukan adalah berusaha menyelesaikannya.
Tidak mengeluh,
Tidak menyerah.
Karena hanya saya yang bisa menyelesaikannya.
Tapi sedih juga sih,
My Hubby udah tidur dengan pulasnya.
Sementara saya??
*tertawa getir
Nah,
Sekarang waktunya kembali ke dunia nyata.
07 Mei 2009
i called it SOULMATE :)
Puyeng sekali kepala saya, tapi saya sempatkan untuk update blog dulu :)
Pagi ini (sebagaimana pagi2 yang kemarin), saya awali dengan membuka account FB saya. Dan saya mendapat kabar mengejutkan dari calon adik ipar saya. Ternyata sudah dua hari ini mereka (adik kandung saya dan pacarnya) tidak lagi bersama. Untuk alasan apa, yah biarlah mereka berdua saja yang tahu.
Cukup mengejutkan bagi saya, terutama setelah saya tahu kalau si-mantan-pacar tiba2 menulis note yang intinya seperti ini...
sepertinya si-mantan-pacar ini sangat amat sakit hati sampai2 menulis kata2 yang menurut saya sangat menyinggung kaum wanita. Barulah saya tahu kalau alasan mereka sungguh sederhana, karena tidak ada kecocokan.
Sampai saat ini pun saya masih mengelus dada...
Alasan yang klasik bagi pasangan yang memutuskan untuk tidak lagi bersama.
Tapi yang membuat saya bertanya-tanya,
Sebenarnya sejauh mana hubungan bisa dikatakan sudah tidak cocok lagi?
Dan kenapa pasangan yang sebenarnya mendapatkan restu dari berbagai pihak justru memiliki fondasi hubungan yang sangat rapuh?
Saya membandingkan kejadian diatas dengan apa yang saya alami saat ini.
Sungguh ironis,
Karena saya dan pasangan sampai detik berusaha mati-matian untuk bisa mendapatkan satu kata restu.
Buat saya pribadi,
tidak ada pasangan yang cocok.
Karena cocok berarti memiliki banyak kesamaan yang artinya pula itu akan menjadi sangat membosankan. Itulah mengapa saya memilih pasangan saya sebagai pendamping hidup saya.
Karena kami sama sekali tidak sama.
Dia berasal dari suku yang ada di Pulau Sumatera Utara, sementara saya berasal dari Jawa Tengah. Dia orang yang sangat romantis, sementara saya tidak. Dia orangnya sangat keras, sementara saya cenderung pengalah. Dan kami berbeda keyakinan.
Orang melihat kami sangat2 berbeda dan diramalkan tidak akan bisa bersatu.
Tapi bagi kami, kecocokan suatu pasangan tidak bisa diramalkan dan diprediksi.
Kecocokan pasangan hanya bisa diusahakan.
Diperjuangkan.
Karena itulah kehidupan kami penuh warna,
banyak hal yang bisa kami saling pelajari sampai saat ini.
Dan kami selalu berusaha untuk tidak saling mencocokkan,
tapi berusaha untuk saling melengkapi.
Pagi ini (sebagaimana pagi2 yang kemarin), saya awali dengan membuka account FB saya. Dan saya mendapat kabar mengejutkan dari calon adik ipar saya. Ternyata sudah dua hari ini mereka (adik kandung saya dan pacarnya) tidak lagi bersama. Untuk alasan apa, yah biarlah mereka berdua saja yang tahu.
Cukup mengejutkan bagi saya, terutama setelah saya tahu kalau si-mantan-pacar tiba2 menulis note yang intinya seperti ini...
cewe jaman sekarang tuh udah beda banget yah, yang dulu nya cowok selingkuh dan bnyak yg tidak serius pacaran, sekarang berubah kebalikannya, rata2 sekarang malah cewe yang tidak setia, tidak tulus dan banyak yang selingkuh.well..well..well...
sepertinya si-mantan-pacar ini sangat amat sakit hati sampai2 menulis kata2 yang menurut saya sangat menyinggung kaum wanita. Barulah saya tahu kalau alasan mereka sungguh sederhana, karena tidak ada kecocokan.
Sampai saat ini pun saya masih mengelus dada...
Alasan yang klasik bagi pasangan yang memutuskan untuk tidak lagi bersama.
Tapi yang membuat saya bertanya-tanya,
Sebenarnya sejauh mana hubungan bisa dikatakan sudah tidak cocok lagi?
Dan kenapa pasangan yang sebenarnya mendapatkan restu dari berbagai pihak justru memiliki fondasi hubungan yang sangat rapuh?
Saya membandingkan kejadian diatas dengan apa yang saya alami saat ini.
Sungguh ironis,
Karena saya dan pasangan sampai detik berusaha mati-matian untuk bisa mendapatkan satu kata restu.
Buat saya pribadi,
tidak ada pasangan yang cocok.
Karena cocok berarti memiliki banyak kesamaan yang artinya pula itu akan menjadi sangat membosankan. Itulah mengapa saya memilih pasangan saya sebagai pendamping hidup saya.
Karena kami sama sekali tidak sama.
Dia berasal dari suku yang ada di Pulau Sumatera Utara, sementara saya berasal dari Jawa Tengah. Dia orang yang sangat romantis, sementara saya tidak. Dia orangnya sangat keras, sementara saya cenderung pengalah. Dan kami berbeda keyakinan.
Orang melihat kami sangat2 berbeda dan diramalkan tidak akan bisa bersatu.
Tapi bagi kami, kecocokan suatu pasangan tidak bisa diramalkan dan diprediksi.
Kecocokan pasangan hanya bisa diusahakan.
Diperjuangkan.
Karena itulah kehidupan kami penuh warna,
banyak hal yang bisa kami saling pelajari sampai saat ini.
Dan kami selalu berusaha untuk tidak saling mencocokkan,
tapi berusaha untuk saling melengkapi.
04 Mei 2009
i'm kitten-sitter :D
Punya anak kucing itu rasanya hampir sama kaya punya bayi manusia.
Anak2 kucingku ini selalu bangunin saya di tengah malam,
bermanja2 pada saya dan menangis kalau ditinggal pergi.
Dan mereka pula yang menjadi pertimbangan utama saya kalau hendak bepergian keluar kota.
Yang saya pikirkan, bagaimana kalau terjadi sesuatu pada mereka?
Mantra untuk awal minggu di bulan Mei :)
All the wonderful things are the positive frame of mind
Be colorful and cheerful !!
*mengutip dari message mbak 'Ra
dan sedikit dirubah kata2nya
thanks ya, Mbak :)
dan sedikit dirubah kata2nya
thanks ya, Mbak :)
03 Mei 2009
miss the moments... part two!
Tidak perlu berbicara banyak,
semua orang yang melihat foto2 diatas pasti tahu,
kami sangat menikmati waktu bersama.
02 Mei 2009
miss the moment :)
Semalam yang benar2 gila!!
Saya dan beberapa teman kuliah (satu fakultas hanya beda jurusan) berkumpul untuk merayakan ulangtahun salah satu teman saya. Setelah ditentukan meeting point-nya, meluncurlah saya ke Semarang daerah bawah. Saya sengaja tidak membawa si Hitam Ganteng saya karena alasan kepraktisan, dan saya akhirnya membawa si roda dua biru kepunyaan adik saya.
Ketika dalam perjalanan, saya sempat merasa kalau malam itu akan hujan deras dan saya lupa memindahkan jas hujan ke dalam bagasi motor yang saya pakai. Tapi karena sudah terlanjur jauh, saya memutuskan untuk meneruskan perjalanan ke meeting point yang telah ditentukan.
Beruntung ketika saya sampai disana, sudah ada 3 teman saya. Jadi saya tidak sendirian menunggu. Setelah terkumpul semua, berangkatlah kita untuk makan di daerah dekat Stadion Diponegoro.
Saya suka berkumpul, walau itu hanya untuk mendengarkan cerita teman2 saya. Saya merasa sangat intim dengan mereka, teman2 yang sekian lama menemani hidup saya. Bukan masalah tempatnya dimana, tapi suasana yang ada. Buat kami, kebersamaan jauh lebih penting.
Selesai makan, kami langsung menuju ke tempat karaoke yang ada di dekat perempatan Bangkong. Kebetulan ketika kami sampai disana, room yang tersedia tinggal yang ukuran large (12 orang). Kami nekat ambil saja, berhubung waktu ada teman saya yang mendapat jam malam dan karena sudah tidak ada waktu lagi untuk mencari.
Pilih-pilih lagu dan menyanyi sesuka kami. Suara bagus tidak penting, yang penting adalah kami ingin meluapkan kekesalan dan juga kegembiraan yang kami rasakan saat itu. Selain itu, kami juga ingin menghibur salah satu teman kami yang sedang putus cinta.
Saya dan beberapa teman kuliah (satu fakultas hanya beda jurusan) berkumpul untuk merayakan ulangtahun salah satu teman saya. Setelah ditentukan meeting point-nya, meluncurlah saya ke Semarang daerah bawah. Saya sengaja tidak membawa si Hitam Ganteng saya karena alasan kepraktisan, dan saya akhirnya membawa si roda dua biru kepunyaan adik saya.
Ketika dalam perjalanan, saya sempat merasa kalau malam itu akan hujan deras dan saya lupa memindahkan jas hujan ke dalam bagasi motor yang saya pakai. Tapi karena sudah terlanjur jauh, saya memutuskan untuk meneruskan perjalanan ke meeting point yang telah ditentukan.
Beruntung ketika saya sampai disana, sudah ada 3 teman saya. Jadi saya tidak sendirian menunggu. Setelah terkumpul semua, berangkatlah kita untuk makan di daerah dekat Stadion Diponegoro.
Saya suka berkumpul, walau itu hanya untuk mendengarkan cerita teman2 saya. Saya merasa sangat intim dengan mereka, teman2 yang sekian lama menemani hidup saya. Bukan masalah tempatnya dimana, tapi suasana yang ada. Buat kami, kebersamaan jauh lebih penting.
Selesai makan, kami langsung menuju ke tempat karaoke yang ada di dekat perempatan Bangkong. Kebetulan ketika kami sampai disana, room yang tersedia tinggal yang ukuran large (12 orang). Kami nekat ambil saja, berhubung waktu ada teman saya yang mendapat jam malam dan karena sudah tidak ada waktu lagi untuk mencari.
Pilih-pilih lagu dan menyanyi sesuka kami. Suara bagus tidak penting, yang penting adalah kami ingin meluapkan kekesalan dan juga kegembiraan yang kami rasakan saat itu. Selain itu, kami juga ingin menghibur salah satu teman kami yang sedang putus cinta.
Satu jam rasanya cukup bagi kami untuk melolong (baca: menyanyi tidak jelas) dan menumpahkan isi hati kami. Kami memutuskan pulang setelah keluar dari tempat karaoke itu, saya pulang beriringan dengan satu teman saya yang kebetulan rumahnya melewati rumah saya.
Tapi baru beberapa meter meninggalkan tempat tadi, hujan deras turun. Bagus! dalam hati saya, memang benar pikiran saya tadi dan saya sudah terjebak badai disini. Tapi saya beruntung tidak sendirian menunggu hujan reda, dan teman saya ini juga dengan baik hati meminjamkan jaket anti airnya kepada saya. Sambil menunggu, saya dan teman saya bercerita tentang banyak hal. Sudah banyak hal yang saya lewati dari dia dan demikian pula sebaliknya. Hujan memberikan saya waktu untuk berintim dengan kebersamaan. Di hujan pula saya banyak merenung, karena hujan selalu membuat saya banyak berpikir dan bernostalgia dengan kenangan.
Saya suka hujan, tapi bukan badai.
Karena hingga hampir satu jam menunggu si hujan tidak kunjung mereda, akhirnya kami memutuskan untuk menerobos hujan. Pastilah bisa sampai pagi kita disana, karena hujan sangat deras.
Akhirnya saya kembali pulang ke pelukan hangat yang selalu saya rindukan.
I called it HOME. :)
Langganan:
Postingan (Atom)