Ingatkah kamu?
Waktu pertama kali kamu menyadari keberadaanku, kamu hanya berani menatapku dari jauh. Bertanya pada temanmu, lalu lambat laun keberadaanku kamu lupakan. Saat itu, aku tidak tahu ada kamu. Karena duniaku di luar sana, bukan di duniamu.
Ingatkah kamu?
Ketika waktu akhirnya mempertemukan kita lagi, aku masih tidak menyadari adanya kamu. Kita masih sibuk dengan dunia kita sendiri.
Ingatkah kamu?
Ketika akhirnya waktu dan keadaan berdamai dengan kita, memposisikan kita pada situasi dan kondisi yang salah tapi (terasa) benar. Kamu ya aku, bagi kita begitu. Kamu hanya bisa menyuruhku sabar, sabar menunggu kebahagiaan yang belum tentu aku rasa. Ketika ada kita, aku masih takut. Takut akan bayang masa lalu kamu, takut terbangun sendirian dan takut meyadari kalau selama ini aku memang sendirian. Dan akhirnya terjerembab dalam kesendirian yang lebih menyesakkan.
Ingatkah kamu, saat ini kita masih bersama. Masih dengan impian yang sama tiga tahun yang lalu. Sulit dan terjalnya perjalanan kita, semakin mempererat kita. Menautkan hati kita, menyatukan jemari kita. Dulu cintaku tak sebegini, dulu hatiku tak seteguh ini.
Aku hanya mau kamu, itu saja. Egoiskah aku? Kurasa ini maunya hatiku.
Terimakasih atas hari-hari yang selalu berwarna, terimakasih atas cinta yang tiada batas. Walau sulit, tapi aku yakin kita bisa. Selalu tautkan hatimu di hatiku ya?
Yours,
Me. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar