07 November 2010

commitment.

Komitmen, sebuah kata yang sangat mudah untu diucapkan tapi sulit sekali untuk dijalankan (dan juga dipahami). Kenapa susah? Yah karena saya sering melihat banyak pasangan yang tiba-tiba amnesia, tiba-tiba lupa akan komitmen awal. Entah itu komitmen untuk saling mencintai, saling menjaga atau mungkin untuk tetap setia satu sama lain. Terkadang kekuatan komitmen itu kalah kuat seiring berjalannya waktu.
Saya pribadi memang pada awalnya agak sulit untuk menetapkan komitmen dengan pasangan, kenapa? Saya pada dasarnya orang yang agak "koboi", prinsip saya "jalani saja, bagaimana nanti itu urusan belakangan". Tapi lambat laun, saya menyadari penting juga komitmen itu ada. Kita (saya dan pasangan) jadi lebih fokus pada tujuan dan punya sesuatu yang bisa mengingatkan kita kalau terjadi sesuatu. Dan hasilnya, saya dan pasangan memang jadi lebih fokus mengejar tujuan bersama.
Tapi sikap saya ini seringkali membuat orang heran, kadang orang bingung melihat saya terlalu serius menghadapi sebuah hubungan. Mereka tidak tahu, saya pada dasarnya orang yang SERIUS. Ketika saya sudah berjanji, sebisa mungkin saya menepatinya. Apalagi ini komitmen, janji yang lebih dari sekedar janji. Bukankah kita semua tidak lagi muda? Mengapa masih saja menganggap komitmen itu sesuatu yang bisa ada dan tiba-tiba menghilang?
Dan bukankah komitmen itu seharusnya tidak memberatkan? Jika iya, tanyalah pada diri Anda masing-masing, apa kondisi ada ketika sedang membuat komitmen dengan seseorang? Didorong oleh rasa cinta kah? Atau nafsu kah? Atau memang pure ingin menjalani hidup bersama orang yang Anda pilih? Dari jawaban itu Anda bisa menyimpulkan, bagaimanakah Anda menghadapi sebuah komitmen itu.

Naif memang, tapi inilah satu-satunya hal yang bisa menyelamatkan saya dari gilanya dunia ini.

Cheers for everyone,
:)

Tidak ada komentar: