28 Desember 2010

S.E.M.A.R

Leluhur saya orang Jawa, Ayah dan Ibu saya orang Jawa. Berarti jelas saya adalah orang Jawa tulen, hanya besar di Ibukota.
Sudah saatnya saya kembali ke asal saya, mengisi otak saya dengan pengetahuan tentang tanah kelahiran leluhur saya.

Untuk yang pertama, saya ingin mengangkat tokoh favorit saya. SEMAR.



Dikalangan spiritual Jawa ,Tokoh wayang Semar ternyata dipandang bukan sebagai fakta historis, tetapi lebih bersifat mitologi dan symbolis tentang KeEsa-an, yaitu: Suatu lambang dari pengejawantahan expresi, persepsi dan pengertian tentang Illahi yang menunjukkan pada konsepsi spiritual.

Semar dalam bahasa Jawa (filosofi Jawa) disebut Badranaya

* Bebadra = Membangun sarana dari dasar

* Naya = Nayaka = Utusan mangrasul

Artinya : Mengemban sifat membangun dan melaksanakan perintah Allah demi kesejahteraan manusia

Javanologi : Semar = Haseming samar-samar

Harafiah : Sang Penuntun Makna Kehidupan

Semar tidak lelaki dan bukan perempuan, tangan kanannya keatas dan tangan kirinya kebelakang. Maknanya : "Sebagai pribadi tokoh semar hendak mengatakan simbul Sang Maha Tunggal". Sedang tangan kirinya bermakna "berserah total dan mutlak serta sekaligus simbol keilmuan yang netral namun simpatik".

Domisili semar adalah sebagai lurah karangdempel (karang = gersang) dempel = keteguhan jiwa.

Rambut semar "kuncung" (jarwadasa/pribahasa jawa kuno) maknanya hendak
mengatakan : akuning sang kuncung = sebagai kepribadian pelayan. Semar sebagai pelayan mengejawantah melayani umat, tanpa pamrih, untuk melaksanakan ibadah amaliah sesuai dengan sabda Ilahi.

Semar itu lambang gelap gulita, lambang misteri, ketidaktahuan mutlak, yang dalam beberapa ajaran mistik sering disebut-sebut sebagai ketidaktahuan kita mengenai Tuhan.

Semar berjalan menghadap keatas maknanya : "dalam perjalanan anak manusia perwujudannya ia memberikan teladan agar selalu memandang keatas (sang Khaliq ), yang Maha Pengasih serta Penyayang umat".

Kain semar Parangkusumorojo : perwujudan Dewonggowantah (untuk menuntun manusia), agar Memayu Hayuning Bawono : menegakan keadilan dan kebenaran di bumi

Ciri sosok semar adalah :

* Semar berkuncung seperti kanak kanak, namun berwajah sangat tua
* Semar tertawanya selalu diakhiri nada tangisan
* Semar berwajah mata menangis namun mulutnya tertawa
* Semar berprofil berdiri sekaligus jongkok
* Semar tak pernah menyuruh namun memberikan konsekwensi atas nasehatnya.. sebab dan akibatnya..
* Semar sebagai seorang punakawan dalam menasehati cucunya khas punakawan lucu dan cerewetnya minta ampun.. sampai hal hal terkecil diungkapkan.. hehehe..

Kebudayaan Jawa telah melahirkan religi dalam wujud kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, yaitu adanya wujud tokoh wayang Semar, jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu, Budha dan Islam di tanah Jawa. Dari tokoh Semar wayang ini akan dapat dikupas, dimengerti dan dihayati sampai dimana wujud religi yang telah dilahirkan oleh kebudayaan Jawa . Semar (pralambang ngelmu gaib) - kasampurnaning pati.

Dikalangan spiritual Jawa ,Tokoh wayang Semar ternyata dipandang bukan sebagai fakta historis, tetapi lebih bersifat mitologi dan symbolis tentang KeEsa-an, yaitu: Suatu lambang dari pengejawantahan expresi, persepsi dan pengertian tentang Illahi yang menunjukkan pada konsepsi spiritual . Pengertian ini tidak lain hanyalah sebagai suatu bukti yang sangat kuat bahwa orang Jawa sejak jaman prasejarah adalah bangsa yang Religius dan ber KeTuhan-an yang Maha Esa.

Konon Kaki Semar adalah Kakek moyang yang pertama dan digambarkan sebagai perwujudan dari orang Jawa yg pertama. Karena mendapat "tugas khusus" dari Gusti Kang Murbeng Dumadi (Tuhan YME), maka Kaki Semar memiliki kemungkinan untuk terus hadir dgn keberadaan pada setiap saat, kepada siapa saja dan kapan saja menurut apa yg dikehendaki.

Semar menganjurkan Manusia memohon dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Esa dengan ”Eling lan Percoyo, Sumarah lan seumeleh lan mituhu” kepada Tuhan Yang Maha Esa.

* Sumarah : Berserah, Pasrah, Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan sumarah , manusia di harapkan percaya dan yakin akan kasih sayang dan kekuasaan Gusti Kang Murbeng Dumadi, Bahwa DIA lah yang mengatur dan akan membrrikan kebaikan dalam kehidupan kita. Keyakinan bahwa apabila kita menghadapai gelombang kehidupan maka Allah akan memberikan jalan keluar yang terbaik bagi kita. bah gelombang kehidupan adalah ujian untuk sebuah perjalanan spiritualitas
* Sumeleh : artinya Patuh dan Bersandar kepada Allah Yang Maha Esa . Manusia sebagai hamba hanya lah berusaha dan keberhasilannya tergantung Kuasa Tuhan yang maha Esa, maka dengan sumeleh ini manusia di harapkan tak mudah putus asa dan teguh dalam usahanya . Bekerja tanpa memikirkan hasilnya.. semua kembali kepadaNYA..
* Mituhu : artinya patuh taat dan disiplin. patuh dan mentaati setiap laranganNYA dan disiplin dalam mengaji DIRI dan mengaji RASA..

Satu ciri Khas Tokoh Punakawan.. yang sampai saat ini tidak akan lenyap.. punakawan yang selalu lucu dan nyeleneh.. Dan petuah Beliau.. Semar.. Kaki Semar.. Sang Hyang Ismaya.. Eyang Ismaya yang paling sering di ungkapkan kepada cucunya para pejalan spiritual yang ditemaninya adalah OJO DUMEH.. OJO GUMUNAN.. ELING LAN WASPADA.. Bekti Marang GUSTI ALLAH.. GUSTI KANG MURBENG MURDADI.. Ojo Dumeh, Ojo Gumunan, Eling lan Waspodo merupakan satu kesatuan yang dipahami secara utuh, sehingga manusia di harapkan menjadi Pasrah dan Yakin Kepada Kekuasaan Tuhan serta menjadi bijaksana, sederhana dan hati hati. Manusia menjadi “Bisa Merasa.” Bukan ”Merasa Bisa.”

gloomy to the MAX !!!

Melihat kebelakang, rasanya pengen bisa kembali ya. Saya ingin memperbaiki semua yang saya hancurkan bertahun-tahun yang lalu. Tapi apa daya?
Umur yang tak lagi muda, membuat saya tidak bisa melihat semua lebih jelas. Buram, blur semua.
Andai saja saya begini dan bukan begitu, pasti saya tidak akan menjadi seperti sekarang. Andai saja saya punya kearifan yang lebih, pastilah saya tidak menjadi ini.

Ingin berontak, tapi berontak dari apa?
Ingin menangis, tapi untuk apa?
Seperti tidak berdaya.

Ya ampun,
saya seperti orang gila.

26 Desember 2010

bebenah rumah.

Hari ini jadwalnya membersihkan "rumah" saya.
Saya ganti warna gelap itu dengan sesuatu yang lebih menyegarkan.
Saya bersihkan debu2 yang menempel di sudut ruangan.
Saya tambahkan aksesori agar lebih menarik.
Saya mengganti semuanya.

Inilah rumah saya yang baru.
Welcome and enjoy. :)

24 Desember 2010

christmas eve. 2010.

Saya rindu menulis dengan jujur. Ya, belakangan ini saya memperhatikan blog saya yang lama dan yang baru. Semakin kesini, tulisan saya tidak lagi jujur. Semakin kesini, saya cenderung menutup diri dari keterbukaan. Atas alasan memikirkan perasaan orang lain, saya membiarkan diri saya tidak jujur. Apa mungkin ini yang membuat otak saya sering buntu belakangan ini? Entahlah.
Yang pasti saya rindu diri saya yang dulu. Saya yang naif dan jujur. Saya yang berfikir kalau tidak ada manusia yang jahat di dunia ini. Saya yang bisa stay positif setelah apa yang dilakukan kepada saya. Kemanakah manusia yang itu?
Umur yang merangkak naik, menghapus semua itu. Saya berubah menjadi seseorang yang tidak saya kenali sendiri. Seringkali saya menangis tanpa sebab, terkadang saya marah. Karena apa? Saya juga tidak tahu. All i know is life is unfair. For me.
Saya menuntut diri saya lebih saat ini. Padahal kenyataannya, saya tidak mampu.
Ah, saya takut depresi. Saya masih normal kok.
Hanya sedikit gila saja.

Hehe.
Merry Christmas everyone!
May God always be with you guys.
:)

22 Desember 2010

it almost makes me cry. ALMOST.


and yes, i'm DONE with YOU.

16 Desember 2010

random things. today.

  1. Ada yang punya palu? Saya pinjam ya, saya mau getok kepala orang nih.
  2. Love and pain. Things that will come and go. Be brave to face it. And be grateful with it. God loves you, that's why God send those things to you.
  3. Belakangan ini saya sering kali berdoa, berdoa untuk kelancaran hidup seseorang, berdoa untuk kebahagiaan teman, berdoa untuk kelanggengan rumah tangga orangtua.. Tapi saya tidak pernah berdoa untuk diri saya sendiri. I've quit for it. Not because i don't believe in God... i just quit.

12 Desember 2010

i love being alone.

Aneh memang judulnya, pasti banyak orang berfikir kenapa saya suka merasa sendiri. Saya memang ditakdirkan untuk sendiri, untuk menghadapi apa saja sendiri, dilatih untuk tidak menunjukkan emosi apapun dan selalu dihadapkan dengan situasi dimana saya harus sendiri.
Bingung ya? Konteksnya bukan hanya seputar pacar tapi juga teman. Saya dulu pernah menulis di blog saya yang lama kalau saya tidak terbiasa dengan "long term friendship". Tidak terbiasa dan juga tidak pernah dibiasakan. Saya ingat dulu, jika saya sudah merasa enjoy dan nyaman dengan seorang ataupun banyak orang teman, seketika itu pula semuanya hilang. Karena memang dari kecil saya nomaden, berpindah-pindah mengikuti ayah saya yang pegawai negeri. Menyebalkan memang, tapi inilah hidup.
Saya ingat saya seringkali menangis ketika keesokan harinya saya akan bertemu dengan teman sekolah yang baru, saya selalu menangis sampai akhirnya tangisan itu berhenti dengan sendirinya. Disinilah saat dimana saya harus kuat, saya tidak boleh cengeng. Padahal, untuk anak usia 10 tahun, saat itu sangatlah krusial. Sangat penting adanya dukungan orangtua. Tapi, yah, saya masih punya adik. Yang satu masih TK dan yang satu masih bayi. Saya menangis sendiri, meratap sendiri dan menghadapi permasalahan remaja sendiri. Dari situlah saya menyadari, saya tidak boleh lemah dan saya tidak mau dianggap LEMAH. Weak only for LOOSER! (ekstrim ya keliatannya, tapi beginilah kehidupan mengajarkan saya).
Dan sampailah saya pada diri saya yang sekarang. Dulu mungkin saya masih punya beberapa sahabat, tapi seiring dengan waktu, satu persatu menjauh. Menikah. Punya anak. Dan sibuk dengan kehidupannya masing-masing. Menyesal? Oh tidak. Saya bangga dengan diri saya sendiri. Saya kuat untuk diri saya sendiri. Saya berusaha untuk diri saya sendiri.
So, for you out there who think that i'm the most ignorant person in the world, wait until you see my whole life. From childhood until now... can you handle it?! Because life taught me to be strong, life pushed me not to cry.. Face life, face the truth. We born alone and we will die alone. That's the fact!

04 Desember 2010

galau segalau-galaunya.

Saya jadi ingat perkataan saya kurang lebih setahun yang lalu, tentang soulmate. Yang saya yakini jika jodoh itu mengenal kata "kadaluarsa". Bisa basi juga. Minggu lalu saya membacanya di salah satu novel yang saya beli. Kemarin saya merasakannya.
Akhirnya perjalanan waktu mengubah kita ya? Saya jadi kamu, dan kamu menjadi dirimu yang sebenarnya. Kata-kata diawal hanya jadi bualan semata, janji-janji hanya jadi pemanis perjalanan kita. Sampaikah kita di cinta yang realistis?
Tuhan hanya memberi kita waktu 3 tahun saja ya sepertinya? Eh, apa 3 tahun 6 bulan ya? Oh, iya 3,5 tahun ya. Ya, 3,5 tahun yang indah. Hm, tidak selalu indah sih. Memorable, itu kata yang cocok. Saya benci gagal, saya tidak suka menyerah. Saya tidak mau dianggap lemah.
Ya, bilang saja saya sombong. Tapi inilah cara saya untuk bisa bertahan. Bertahan pada apapun, termasuk cinta. Jika realistis hanya satu-satunya cara untuk bisa membuat saya kuat, saya lakukan.
Untunglah semua hal yang saya alami belakangan ini tidak membuat saya gila. Saya masih waras, walau tidak 100%. Haha. Lucu ya? Saya yang tidak waras 100% menyuruh orang waras untuk tetap waras. Bego luh!